Gabrielle Bonheur Chanel (Coco Chanel) merupakan seorang perancang mode revolusioner dan pembuat parfum terkenal di dunia.
ia juga desainer pertama yang melihat fashion dari dua sisi, yaitu klasik dan santai. ia dikenal sebagai ikon mode yang mudah bersosialisasi, sangat ambisius, gigih dalam membangun usaha,
namun merupakan pribadi yang tertutup.
Ibunya bekerja sebagai pencuci pakaian di rumah sakit amal yang dikelola oleh para biarawati di Saumur, Prancis. Ayahnya, Albert Chanel, adalah seorang pedagang jalanan yang menjual pakaian kerja dan pakaian dalam untuk mencari nafkah.
Coco kecil hidup dalam kemiskinan. Saat masih berusia 12 tahun, ibunya meninggal dunia karena penyakit bronkitis yang dideritanya.
Sang Ayah lalu memasukkannya ke panti asuhan Aubazine di Prancis Tengah. Coco mengalami masa-masa sulit di Aubazine, karena tempat tersebut memiliki peraturan yang sangat menuntut.
Tidak tahan tinggal di Aubazine, dia pun akhirnya melarikan diri dan tinggal di asrama untuk gadis-gadis Katolik di kota Moulins.
Meski Aubazine menjadi tempat tinggal yang tidak menyenangkan baginya, tapi pelajaran menjahit yang diajarkan kepadanya di sana selama enam tahun membuat Coco memperoleh pekerjaan sebagai seorang penjahit di Moulins.
Saat memiliki waktu luang, dia sering bernyanyi di kabaret yang sering dikunjungi oleh tentara. Coco debut di panggung dengan bernyanyi di sebuah kafe di Moulins, La Rotonde.
Dari acara itulah dia mendapatkan nama 'Coco', karena dua lagu yang dinyanyikannya "Ko Ko Ri Ko", dan "Qui qu'a vu Coco" merupakan singgungan ke kata Prancis untuk perempuan simpanan, cocotte.
Coco kemudian mengejar mimpinya untuk menjadi pemain teater musikal. Membulatkan tekad pada 1906, dia pun akhirnya pergi ke kota resor spa, Vichy, dan mencoba mencari perutungan sebagai pemain panggung.
Namun, dia segera menyadari bahwa menjajaki karier panggung bukanlah hal yang mudah dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke Moulins.
Awal Berkarir Sebagai Desainer
Coco mendapatkan dukungan dari kekasihnya, Kapten Arthur Edward Capel, untuk meneruskan aktivitas menjahitnya. Capel dikenal memiliki gaya berpakaian yang rapi dan stylish, sehingga akhirnya menginspirasi siluet pakaian Coco.
Bahkan desain tempat parfum Coco ‘Chanel 5’ terinspirasi dari pernak-pernik yang dibawa oleh Capel. Coco dikatakan terinspirasi dari garis-garis persegi panjang dan miring dari botol-botol perlengkapan mandi yang dibawa Capel dalam tas bepergian kulitnya atau desain indah dari botol wiski.
Pada 1913, dengan bantuan Capel, Coco membuka butik pertamanya di Deauville. Dia memperkenalkan berbagai pakaian santai dan pakaian olahraga.
Lantaran desainnya memberikan pilihan pakaian yang berbeda dengan yang dikenakan para perempuan saat itu, butiknya berhasil menarik perhatian dan sangat sukses.
Pada 1915, Coco kemudian membuka butik keduanya di Biaritzz. Butik keduanya ternyata sukses besar karena berjalan sangat baik dan membawa keuntungan yang luar biasa.
Pada 1919, dia sudah teregistrasi sebagai seorang penjahit perempuan dan mendirikan rumah modenya sendiri di Cambon, salah satu distrik paling modis di Paris.
Sejak itu, bisnisnya terus berkembang. Pada 1935, Coco bahkan dapat mempekerjakan 4.000 orang.
Sayangnya, kondisi ini tidak berjalan terus menerus. Pada akhir 1930-an, usahanya mulai mengalami penurunan seiring dengan bermunculannya desainer-desainer baru.
Perang Dunia II menjadi pukulan berat bagi Coco, yang akhirnya terpaksa menutup tokonya. Tidak hanya itu, dia juga dituduh menjadi mata-mata Nazi.
Pada 1945, setelah Perang Dunia II berakhir, Coco pindah ke Swiss. Dia tinggal di sana selama sekitar sembilan tahun sebelum akhirnya kembali ke Paris pada 1954.
Pada tahun yang sama, Coco membuka kembali rumah modenya di Paris. Tetapi, koleksi barunya tidak diterima dengan baik oleh orang Paris karena tuduhan mata-mata Nazi terus menghantuinya.
Namun, desainnya ternyata diterima dengan baik di Inggris dan AS.
Karya Coco Chanel yang Tak Terlupakan
Coco Chanel mewariskan karya-karya yang masih beredar dan ikonik sampai saat ini.
Pertama, parfum ‘Chanel 5’ yang banyak digunakan oleh selebriti maupun masyarakat biasa.
Kedua, desain legendaris gaun hitam sederhana. Desain gaun ini sering disebut sebagai kontribusi Coco Chanel pada leksikon mode dan menjadi gaun terlaris yang pernah dijual dari merek dagang Chanel.
Ketiga, tas Chanel yang ikonik, yang juga dikenal sebagai '2,55'—dinamai setelah tanggal pembuatan tas (Februari 1955). Tas ini membuat posisi tas lebih dari sekadar aksesoris dan pelengkap gaya. .
Keempat, desain 'setelan jas' yang dijahit khusus untuk perempuan dan dianggap mendorong para perempuan untuk mengejar tujuan profesional mereka dengan gaya.
Dilansir dari nytimes.com, Coco Chanel meninggal pada 10 Januari 1971 di apartemennya di Hotel Ritz, yang sudah dia tinggali selama 30 tahun. Dia meninggal di usia 87 tahun.
Kematiannya diumumkan oleh teman-teman terdekatnya. Mereka mengatakan bahwa Coco Chanel meninggal dengan damai dan sebelumnya tidak dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Kematian Coco terjadi saat dia sedang mengerjakan koleksinya untuk ditampilkan dalam fashion show musim semi yang dijadwalkan digelar pada Januari 1971. Dia dimakamkan di Lausanne, Swiss.
Konklusi
Coco Chanel merupakan ikon fashion yang tidak pernah menyerah begitu saja, ia sungguh-sungguh mempelajari berbagai situasi yang ada dan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk terus berkarya. namanya dikenal sampai saat ini karena ia berani mendobrak dunia fashion dan berani berinovasi dan tampil beda. ia mengambil satu pilihan dalam hidupnya dengan berjuang dan belajar lebih keras lagi hingga ia menjadi orang yang benar-benar sukses.